Free diving adalah salah satu olahraga yang menawarkan keindahan dan kedamaian di bawah permukaan air. Namun, seperti halnya aktivitas lainnya, free diving juga memiliki risiko, terutama jika dilakukan tanpa persiapan dan pengetahuan yang memadai. Meskipun tampak sederhana karena hanya mengandalkan kemampuan menahan napas, ada beberapa bahaya serius yang bisa muncul jika tidak dilakukan dengan benar. Berikut adalah 3 hal berbahaya yang sering dilakukan saat free diving yang harus dihindari demi keselamatan.
1. Menyelam Tanpa Buddy (Sendirian)
Salah satu aturan emas dalam free diving adalah jangan pernah menyelam sendirian. Menyelam tanpa buddy atau teman penyelam sangatlah berbahaya, bahkan untuk penyelam yang sudah berpengalaman. Meskipun kamu merasa percaya diri dengan kemampuanmu, selalu ada risiko kehilangan kesadaran (blackout) di bawah air atau mengalami masalah lainnya yang tidak dapat diatasi sendiri.
Bahaya yang dihadapi:
- Blackout atau Shallow Water Blackout: Kondisi di mana penyelam tiba-tiba kehilangan kesadaran akibat penurunan oksigen di dalam tubuh saat naik ke permukaan. Jika ini terjadi saat menyelam sendirian, tidak ada yang bisa segera memberikan pertolongan, yang bisa berakibat fatal.
- Kram otot atau cedera: Jika terjadi masalah fisik seperti kram otot di tengah penyelaman, penyelam sendirian tidak memiliki bantuan untuk kembali ke permukaan dengan aman.
Cara menghindari:
- Selalu menyelam dengan buddy yang berpengalaman dan memiliki pemahaman tentang prosedur penyelamatan darurat.
- Buddy harus mengawasi setiap gerakanmu di bawah air dan siap memberikan bantuan jika diperlukan.
2. Hyperventilasi Sebelum Menyelam
Hyperventilasi adalah salah satu kesalahan umum yang dilakukan banyak penyelam, terutama yang belum berpengalaman. Hyperventilasi adalah tindakan bernapas terlalu cepat dan terlalu dalam dengan tujuan menurunkan kadar karbon dioksida (CO2) dalam darah sebelum menyelam. Banyak penyelam yang berpikir bahwa dengan cara ini, mereka bisa menahan napas lebih lama. Namun, praktik ini justru sangat berbahaya.
Bahaya yang dihadapi:
- Shallow Water Blackout: Dengan menurunkan kadar CO2, penyelam mungkin tidak merasakan dorongan alami tubuh untuk bernapas. Hal ini dapat menyebabkan penyelam kehilangan kesadaran secara tiba-tiba saat kembali ke permukaan, yang dikenal sebagai shallow water blackout.
- Ketidakmampuan untuk merespons kondisi kritis: CO2 berfungsi sebagai alarm alami bagi tubuh untuk segera bernapas. Dengan hyperventilasi, tubuh kehilangan sinyal peringatan ini, yang bisa membuat penyelam terlambat kembali ke permukaan.
Cara menghindari:
- Hindari melakukan hyperventilasi sebelum menyelam. Lakukan teknik pernapasan “breath-up” yang lambat dan terkendali untuk memastikan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup tanpa menurunkan kadar CO2 terlalu rendah.
- Pelajari teknik pernapasan yang benar dari instruktur free diving yang berlisensi.
3. Menyelam Terlalu Dalam atau Terlalu Lama di Luar Batas Kemampuan
Mendorong diri terlalu jauh dalam free diving, baik itu menyelam lebih dalam atau menahan napas lebih lama dari yang tubuh mampu, adalah salah satu kesalahan besar yang sering dilakukan oleh penyelam yang kurang pengalaman atau terlalu percaya diri. Setiap orang memiliki batasan fisik, dan menyelam di luar kemampuan ini dapat meningkatkan risiko cedera atau bahkan kematian.
Bahaya yang dihadapi:
- Blackout: Menyelam terlalu dalam atau terlalu lama dapat menyebabkan tubuh kehabisan oksigen sebelum mencapai permukaan, yang bisa mengakibatkan blackout.
- Cedera akibat tekanan (barotrauma): Menyelam lebih dalam tanpa melakukan equalizing dengan benar bisa menyebabkan cedera serius pada telinga, sinus, dan paru-paru karena perbedaan tekanan antara bagian dalam tubuh dan lingkungan luar.
- Decompression sickness (DCS): Meskipun lebih umum pada scuba diving, dalam kasus free diving yang ekstrem, menyelam terlalu dalam berulang kali dalam waktu singkat dapat menyebabkan nitrogen terjebak dalam darah dan jaringan, memicu gejala DCS.
Cara menghindari:
- Kenali batasan tubuhmu dan jangan pernah menyelam di luar kemampuanmu. Jangan berusaha menyaingi penyelam lain atau mencoba menyelam lebih dalam hanya untuk mengejar prestasi.
- Latihan bertahap sangat penting. Mulailah dari kedalaman yang aman dan secara perlahan tingkatkan kemampuan
Kesimpulan
Free diving adalah olahraga yang menantang namun penuh keindahan. Olahraga ini bukan hanya tentang kemampuan fisik untuk menahan napas, tetapi juga melibatkan kontrol mental dan keterhubungan dengan alam. Jika kamu tertarik untuk memulai free diving, pastikan kamu mempersiapkan diri dengan latihan fisik, belajar teknik pernapasan dan menyelam, serta memahami pentingnya keselamatan. Dengan persiapan yang tepat, free diving dapat menjadi pengalaman yang sangat memuaskan dan mengubah cara kamu melihat dunia bawah laut.